Logam alkali tanah terdiri dari 6
unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke dalam golongan II A yaitu
: Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan
Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti logam. Disebut
alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air.
Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak
ditemukan dalam bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah”
biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan II A.
Tiap logam memiliki kofigurasi
elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A, setelah di tambah 2
elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi elektron pada
Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2
atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan senyawa logam
alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya telah siap
untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan.
Unsur alkali tanah memiliki
reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik , unsur
ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara, membentuk
lapisan luar pada oksigen.
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
Jari-Jari Atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit
terluar. Besarnya jari-jari atom dipengaruhi oleh besarnya nomor atom unsur
tersebut. Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak pula
jumlah kulit elektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya. Jadi,
dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti
semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap.
Akibatnya tarikan inti terhadap elektron terluar makin besar, sehingga
menyebabkan semakin kecilnya jari-jari atom.
Jari-Jari Ion. Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata jika
dibandingkan dengan jari-jari atom normalnya. Ion bermuatan positif (kation)
mempunyai jari-jari yang lebih kecil, sedangkan ion bermuatan negatif (anion)
mempunyai jari-jari yang lebih besar jika dibandingkan dengan jari-jari atom normalnya.
Energi Ionisasi (EI) adalah energi yang diperlukan atom dalam untuk melepaskan
satu elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1. Jika atom tersebut
melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang lebih besar,
begitu juga pada pelepasan elektron yang ke-3 dan seterusnya. Maka EI 1<>
Afinitas Elektron adalah energi yang dilepaskan oleh atom apabila menerima
sebuah elektron untuk membentuk ion negatif. Semakin negatif harga afinitas
elektron, semakin mudah atom tersebut menerima elektron dan unsurnya akan
semakin reaktif. Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas
elektronnya semakin kecil. Dan dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga
afinitas elektronnya semakin besar. Unsur golongan utama memiliki afinitas
elektron bertanda negatif, kecuali golongan IIA dan VIIIA. Afinitas elektron
terbesar dimiliki oleh golongan VIIA.
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam
molekul suatu senyawa. Harga keelektronegatifan ini diukur dengan menggunakan
skala Pauling yang besarnya antara 0,7 sampai 4. Unsur yang mempunyai harga
keelektronegatifan besar, cenderung menerima elektron dan akan membentuk ion
negatif. Sedangkan unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan kecil,
cenderung melepaskan elektron dan akan membentuk ion positif. Dalam satu
golongan (dari atas ke bawah), harga keelektronegatifan semakin kecil. Dan
dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga keelektronegatifan semakin
besar.
Sifat Logam dan Non Logam. Sifat logam berhubungan dengan keelektropositifan, yaitu
kecenderungan atom untuk melepaskan elektron membentuk kation. Sifat logam
bergantung pada besarnya energi ionisasi (EI). Makin besar harga EI, makin
sulit bagi atom untuk melepaskan elektron dan makin berkurang sifat logamnya.
Sifat non logam berhubungan dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan atom
untuk menarik elektron. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), sifat logam
berkurang sedangkan sifat non logam bertambah. Dalam satu golongan (dari atas
ke bawah), sifat logam bertambah sedangkan sifat non logam berkurang. Unsur
logam terletak pada bagian kiri-bawah dalam sistem periodik unsur, sedangkan
unsur non logam terletak pada bagian kanan-atas. Unsur-unsur yang terletak pada
daerah peralihan antara unsur logam dengan non logam disebut unsur metaloid.
Metalloid adalah unsur yang mempunyai sifat logam dan non logam.
Kereaktifan. Kereaktifan bergantung pada kecenderungan unsur untuk melepas
atau menarik elektron. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), mula-mula
kereaktifan menurun, tapi akan semakin bertambah hingga golongan alkali tanah
(VIIA).
Unsur golongan ini bersifat basa,
sama seperti unsur golongan alkali, namun tingkat kebasaannya lebih lemah.
Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter. Artinya bisa bersifat asam atau pun basa.
Sedangkan unsur Ra bersifat Radioaktif. Semua logam alkali tanah merupakan
logam yang tergolong reaktif, meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan unsur
alkali. Alkali tanah juga memiliki sifat relatif lunak dan dapat menghantarkan
panas dan listrik dengan baik, kecuali Berilium. Logam ini juga memiliki
kilapan logam.
Logam alkali tanah memiliki
jari-jari atom yang besar dan harga ionisasi yang kecil. Dari Berilium ke
Barium, nomor atom dan jari-jari atom semakin besar. Selain itu semua logam
alkali tanah juga mempunyai kecenderungan teratur mengenai keelektronegatifan
yang semakin kecil dan daya reduksi yang semakin kuat dari Berilium ke Barium.
Beberapa
Sifat Umum Logam Alkali Tanah
|
|||||
Sifat Umum
|
Be
|
Mg
|
Ca
|
Sr
|
Ba
|
Nomor Atom
|
4
|
12
|
20
|
38
|
56
|
Konfigurasi Elektron
|
[He] 2s2
|
[Ne] 3s2
|
[Ar] 4s2
|
[Kr] 5s2
|
[Xe] 6s2
|
Titik Leleh
|
1553
|
923
|
1111
|
1041
|
987
|
Titik Didih
|
3043
|
1383
|
1713
|
1653
|
1913
|
Jari-jari Atom (Angstrom)
|
1.12
|
1.60
|
1.97
|
2.15
|
2.22
|
Jari-jari Ion (Angstrom)
|
0.31
|
0.65
|
0.99
|
1.13
|
1.35
|
Energi Ionisasi I (KJ mol-1)
|
900
|
740
|
590
|
550
|
500
|
Energi Ionisasi II (KJ mol-1)
|
1800
|
1450
|
1150
|
1060
|
970
|
Elektronegativitas
|
1.57
|
1.31
|
1.00
|
0.95
|
0.89
|
Potensial Elektrode (V)
M2+ + 2e à M
|
-1.85
|
-2.37
|
-2.87
|
-2.89
|
-2.90
|
Massa Jenis (g mL-1)
|
1.86
|
1.75
|
1.55
|
2.6
|
3.6
|
Berdasarkan Tabel diatas dapat
diamati juga hal-hal sebagai berikut,
- Konfigurasi elektronnya menunjukan bahwa logam alkali tanah mempunyai elektron valensi ns2. Selain jari-jari atomnya yang lebih kecil dibandingkan logam alkali, kedua elektron valensinya yang telah berpasangan mengakibatkan energi ionisasi logam alkali tanah lebih tinggi daripada alkali.
- Meskipun energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi dari ion M2+ dari alkali tanah lebih besar daripada energi hidrasi ion M+ dari alkali, mengakibatkan logam alkali tetap mudah melepaskan kedua electron valensinya, sehingga lebih stabil sebagai ion M2+.
- Jari-jari atomnya yang lebih kecil dan muatan intinya yang lebih besar mengakibatkan logam alkali tanah membentuk kristal dengan susunan yang lebih rapat, sehingga mempunyai sifat yang lebih keras daripada logam alkali dan massa jenisnya lebih tinggi.
- Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan keelektronegatifan yang cukup besar, kedua hal ini menyebabkan berilium dalam berikatan cenderung membentuk ikatan kovalen.
- Potensial elektrode (reduki) standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang rendah (negatif). Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai daya reduksi yang lebih kuat daripada natrium.
- Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu ruangan. Oleh karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah berwujud padat pada suhu ruangan.
Kemiripan sifat logam alkali tanah
disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua elektron valensi. Oleh karena itu
senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga logam alkali tanah
diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk logam yang reaktif, namun
Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan
tidak bereaksi dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin
ke bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan
bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain
dengan air unsur logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen,
Nitrogen, dan Halogen
Reaksi-Reaksi
Logam Alkali Tanah
|
|
Reaksi secara umum
|
Keterangan
|
2M(s) + O2(g) à
2MO(s)
|
Reaksi selain Be dan Mg tak perlu
Pemanasan
|
M(s) + O2(g)
à MO2 (s)
|
Ba mudah, Sr dengan tekanan
tinggi, Be, Mg, dan Ca, tidak terjadi
|
M(s) + X2(g)
à MX2 (s)
|
X: F, Cl, Br, dan I
|
M(s) + S(s)
à MS (s)
|
|
M(s) + 2H2O
(l) à M(OH)2 (aq) + H2 (g)
|
Be tidak dapat, Mg perlu pemanasan
|
3M(s) + N2 (g) à
M3N2 (s)
|
Reaksi berlangsung pada suhu
tinggi, Be tidak dapat berlangsung
|
M(s) + 2H+(aq)
à M2+(aq) + H2 (g)
|
Reaksi cepat berlangsung
|
M(s) + H2 (g)
à MH2 (s)
|
Perlu pemanasan, Be dan Mg tidak
dapat berlangsung
|
Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air
Berilium tidak bereaksi dengan air,
sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat lambat dan hanya dapat bereaksi
dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi sangat
cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah
dan air berlangsung sebagai berikut,
Ca(s) + 2H2O(l)
→ Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan
Oksigen
Dengan pemanasan, Berilium dan
Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida Berilium dan Magnesium yang
terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan logam.Barium dapat
membentuk senyawa peroksida (BaO2)
2Mg(s) + O2 (g)
→ 2MgO(s)
Ba(s) + O2(g)
(berlebihan) → BaO2(s)
Pembakaran Magnesium di udara dengan
Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2)
4Mg(s) + ½ O2(g) +
N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s)
Bila Mg3N2
direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3
Mg3N2(s) + 6H2O(l)
→ 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan
Nitrogen
Logam alkali tanah yang terbakar di
udara akan membentuk senyawa oksida dan senyawa Nitrida dengan demikian
Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali Tanah. Contoh,
3Mg(s) + N2(g) →
Mg3N2(s)
Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan
Halogen
Semua logam Alkali Tanah bereaksi
dengan halogen dengan cepat membentuk garam Halida, kecuali Berilium. Oleh
karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen
kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan
alkali tanah yang lain berikatan ion. Contoh,
Ca(s) + Cl2(g) →
CaCl2(s)
III. KESADAHAN AIR
Kesadahan air adalah kandungan
mineral-mineral yang terdapat di dalam air umumnya mengandung ion Ca2+
dan Mg2+. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga
bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat.
Kesadahan air ini dapat dilihat pada air ketika sedang mencuci, karena
sebenarnya air sadah sendiri adalah air biasa yang sering digunakan sehari-hari.
Dari air tersebut kita akan menemukan dua jenis air:
Air Lunak
Jika busa sabun yang dihasilkan pada
air itu cukup banyak maka air tersebut termasuk air lunak. Air lunak adalah air
yang mengandung kadar mineral yang rendah. Penentuan air ini dilihat dari jumlah
busa sabun yang dihasilkan.
Air Sadah (hard water)
Jika busa sabun yang dihasilkan pada
air itu sangat sedikit atau bahkan tidak menghasilkan sabun sama sekali maka
air tersebut merupakan air sadah. Air sadah ini adalah air yang mengandung
kadar mineral yang sangat tinggi. Biasanya secara fisik terlihat air tampak
keruh. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3. Air
sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan (scum) yang sukar
dihilangkan.
Air sadah digolongkan menjadi dua
jenis, berdasarkan jenis anion yang diikat oleh kation (Ca2+ atau Mg2+),
yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.
Air Sadah Sementara, yaitu air yang mengandung garam hidrogen karbonat (Ca(HCO3)2
dan Mg(HCO3)2). Senyawa Kalsium Karbonat dan Magnesium
Karbonat dari batu kapur dan dolomite dapat larut menjadi senyawa Bikarbonat
karena adanya gas karbondioksida di udara.
CaCO3(S) + 2 H2O(l)
+ CO2(g) → Ca(HCO3)2
Air Sadah Tetap, yaitu air yang mengandung garam selain garam hidrogen
karbonat, seperti garam sulfat (CaSO4, MgSO4) dan garam
klorida (CaCl2, MgCl2). Air sadah tetap tidak dapat
dihilangkan dengan pemanasan, tetapi harus ditambahkan Natrium Karbonat (soda)
MgCl2(aq) + Na2CO3(aq)
→ MgCO3(s) + 2NaCl(aq)
Air sadah kurang baik apabila
digunakan untuk mencuci dengan menggunakan sabun (NaC17H35COO).
Hal ini disebabkan karena ion Ca2+ atau Mg2+ dalam air
sadah dapat mengendapkan sabun sehingga membentuk endapan berminyak yang
terapung dipermukaan air. Dengan demikian, sabun hanya sedikit membuih dan daya
pembersih sabun berkurang.
2NaC17H35COO(aq)
+ Ca2+ → Ca(C17H35COO)2 (s)
+ 2Na+(aq)
Walaupun tidak berbahaya, air sadah
dapat menimbulkan kerugian, diantaranya :
- Kesadahan Air dapat menurunkan efisiensi dari deterjen dan sabun.
- Kesadahan Air dapat menyebabkan noda pada bahan pecah belah dan bahan flat.
- Kesadahan Air dapat menyebabkan bahan linen berubah pucat.
- Mineral Kesadahan Air dapat menyumbat semburan pembilas dan saluran air.
- Residu Kesadahan Air dapat melapisi elemen pemanas dan menurunkan efisiensi panas.
- Kesadahan Air dapat menciptakan biuh logam pada kamar mandi shower dan bathtubs.
Menghilangkan Kesadahan
Pemanasan. Pemanasan dapat menghilangkan kesadahan sementara. Pada
suhu tinggi, garam hidrogen karbonat Ca(HCO3)2 akan
terutarai, sehingga ion Ca2+ akan mengendap sebagai CaCO3
Ca(HCO3)2(aq) à
CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)
Penambahan ion karbonat. Soda (NaCO3).10H2O yang ditambahkan
dalam air sadah dapat mengendapkan ion Ca2+ menjadi endapan CaCO3.
Na2CO3.10H2O(s)
à 2Na+(aq) + CO32- + 10H2O
CaCl2 à Ca2+(aq)
+ 2Cl-(aq)
Na2CO3.10H2O(s)
+ CaCl2 à 2NaCl + CaCO3 + 10H2O
Menggunakan zat pelunak air. Natrium Heksametafosfat [Na2(Na4(PO3))]
dapat digunakan untuk menghilangkan air sadah yang mengandung ion Ca2+
dan Mg2+. Kedua ion ini akan diubah menjadi ion kompleks yang mudah
larut, sehingga tidak dapat bergabung dengan ion dari sabun.
Na2[Na4(PO3)6](s)
à 2Na+(aq) + [Na4(PO3)6]2-(aq)
CaCl2 à Ca2+ +
2Cl-
Na2[Na4(PO3)6]
+ CaCl2 à 2NaCl + Ca[Na4(PO3)6]
Menggunakan resin penukar ion. Resin berfungsi mengikat semua kation atau anion yang ada
di dalam air sadah.
IV. PROSES EKSTRAKSI LOGAM ALKALI
TANAH
Ekstraksi adalah pemisahan suatu
unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah dapat di ekstraksi dari
senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat menggunakan dua cara, yaitu
metode reduksi dan metode elektrolisis.
Ekstraksi Berilium (Be)
Metode reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa
didapatkan dengan mereduksi BeF2. Sebelum mendapatkan BeF2, kita
harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan
Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena beril adalah
sumber utama berilium.
BeF2 + Mg à MgF2 +
Be
Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita
dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl2 yang telah ditambah NaCl.
Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik,
sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e- à
Be
Anode : 2Cl- à Cl2
+ 2e-
Ekstraksi Magnesium (Mg)
Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita
dapat mengekstraksinya dari dolomit [MgCa(CO3)2] karena
dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menhasilkan magnesium. Dolomite
dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi
sehingga menhasilkan Mg.
2[ MgO.CaO] + FeSi à 2Mg + Ca2SiO4
+ Fe
Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite
magnesium juga bisa didapatkan dengan mereaksikan air alut dengan CaO. Reaksi
yang terjadi :
CaO + H2O à Ca2+ +
2OH-
Mg2+ + 2OH- à
Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan
dengan HCl Untuk membentuk MgCl2
Mg(OH)2 + 2HCl à MgCl2
+ 2H2O
Setelah mendapatkan lelehan MgCl2
kita dapat mengelektrolisisnya untuk mendapatkan magnesium
Katode : Mg2+ + 2e-
à Mg
Anode : 2Cl- à Cl2
+ 2e-
Ekstraksi Kalsium (Ca)
Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah
sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk mendapatkan kalsium, kita
dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar terbentuk senyawa CaCl2.
Reaksi yang terjadi :
CaCO3 + 2HCl à CaCl2
+ H2O + CO2
Setelah mendapatkan CaCl2, kita
dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi :
Katoda ; Ca2+ + 2e- à
Ca
Anoda ; 2Cl- à Cl2
+ 2e-
Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat
dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau dengan mereduksi CaCl2
oleh Na. Reduksi CaO oleh Al
6CaO + 2Al à 3 Ca + Ca3Al2O6
Reduksi CaCl2 oleh Na
CaCl2 + 2 Na à Ca + 2NaCl
Ekstraksi Strontium (Sr)
Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan Strontium (Sr),
Kita bisa mendapatkannya dengan elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan
SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4]. Karena
Senyawa selesit merupakan sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi ;
katode ; Sr2+ +2e- à
Sr
anoda ; 2Cl- à Cl2
+ 2e-
Ekstraksi Barium (Ba)
Metode Elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah
sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah diproses menjadi BaCl2
barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2. Reaksi yang
terjadi :
katode ; Ba2+ +2e- à
Ba
anoda ; 2Cl- à Cl2
+ 2e-
Metode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium
bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh Al. Reaksi yang terjadi :
6BaO + 2Al à 3Ba + Ba3Al2O6.
V. KEBERADAAN DI ALAM
Logam alkali tanah memilii sifat
yang reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Berikut
keberadaan senyawa yang mengandung logam alkali :
Berilium. Berilium tidak begitu banyak
terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa dikatakan tidak ada. Sedangkan di
alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral beril [Be3Al2(SiO
6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].
Magnesium. Magnesium berperingkat
nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 1,9% keberadaannya. Di
alam magnesium bisa bersenyawa menjadi Magnesium Klorida [MgCl2],
Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2],
dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O]
Kalsium. Kalsium adalah logam alkali
yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan kalsium menjadi nomor 5
terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4% keberadaanya. Di alam
kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa Fospat
[CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF]
Stronsium. Stronsium berada di kerak
bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat membuntuk senyawa Mineral
Selesit [SrSO4], dan Strontianit
Barium. Barium berada di kerak bumi
sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4],
dan Mineral Witerit [BaCO3]
VI. APLIKASI LOGAM ALKALI TANAH
Berilium (Be)
1. Berilium digunakan untuk
memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa lebih ringan. Biasanya
paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Zet.
2. Berilium digunakan pada kaca dari
sinar X.
3. Berilium digunakan untuk
mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir
4. Campuran berilium dan tembaga
banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium sangat penting sebagai komponen
televisi.
Magnesium (Mg)
1. Magnesium digunakan untuk memberi
warna putih terang pada kembang api dan pada lampu Blitz.
2. Senyawa MgO dapat digunakan untuk
melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki titik leleh yang tinggi.
3. Senyawa Mg(OH)2
digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di mulut dan
mencagah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag
4. Mirip dengan Berilium yang
membuat campuran logam semakin kuat dan ringan sehingga biasa digunakan pada
alat alat rumah tangga.
Kalsium (Ca)
1. Kalsium digunakan pada obat
obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
2. Senyawa CaSO4
digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk membalut tulang yang patah.
3. Senyawa CaCO3 biasa
digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan cat tembok.Selain itu
digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
4. Kalsium Oksida (CaO) dapat
mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,dapat juga mengeringkan gas
dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
5. Ca(OH)2 digunakan
sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang harganya
relatif murah
6. Kalsium Karbida (CaC2)
disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas asetilena (C2H2)
yang digunakan untuk pengelasan.
7. Kalsium banyak terdapat pada susu
dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi.
Stronsium (Sr)
1. Stronsium dalam senyawa Sr(no3)2
memberikan warna merah apabila digunakan untuk bahan kembang api.
2. Stronsium sebagai senyawa
karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi berwarna dan komputer.
3. Untuk pengoperasian mercusuar
yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam baterai nuklir RTG (Radiisotop
Thermoelectric Generator).
Barium (Ba)
1. BaSO4 digunakan untuk
memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X meskipun beracun.
2. BaSO4 digunakan
sebagai pewarna pada plastic karena memiliki kerapatan yang tinggi dan warna
terang.
3. Ba(NO3)2
digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
No comments:
Post a Comment