Wednesday, April 24, 2013

September Kelabu Tanpamu






Ini tentang kenangan yang tak pernah usang. Tertumpuk,teringat,dan bahkan sering terlupakan sejenak, hanya sejenak. Aku mulai memahami bagaimana waktu berjalan, perlahan namun membekas menjadi memori, adapun perih akan terselip dalam dinding tipis otakku. Ini tentang kamu, tentang tanggal 23 september setahun yang lalu dimana segalanya mulai tertaut dalam hidupku. Segalanya membekas dalam memori, masih tersimpan utuh meski terkadang aku menghapusnya begitu saja. Tidak ingin menangis, itu saja alasanku. Tapi seperti air, sekuat apapun dibelah pasti akan menyatu juga akhirnya. Begitupun dengan segalanya, sekuat apapun aku berusaha menghapusmu tepatnya kenanganku bersamamu ketika Tuhan belum mengizinkanku untuk pergi meninggalkan kenangan itu maka akan sangat sulit. Hanya perlu menunggu waktu itu datang, menunggu hatiku untuk cukup kuat meninggalkanmu bersama memori ini,memori dalam otakku yang terukir begitu saja. Ini sangat dramatis, hanya karena membaca beberapa kalimat saja titik ternyaman itu datang menghampiriku. Aku mengenalmu begitu singkat, dari maya namun begitu nyata. Waktu bergulir dengan cepat, seperti hantaman kilat menemui hatiku, perih namun membuat aku semakin kuat untuk esok. Cinta tak harus bersama, ya, aku ingat itu. Kamu , aku , dan waktu adalah hidup, hidup dimana perbedaan dunia yang kita singgahi saat ini telah berbeda. Ketika tak dapat terhindari segalanya, aku merindukanmu disini, disampingku, walau hanya dengan kalimat biasa itu memberikanku kenyamanan. Aku merindukanmu, dimimpiku, walau hanya bayangan semu yang tak berwujud. Aku mengenalmu tanpa harus bertatap muka, aku mencintaimu tanpa harus melepas peluh bersama. Ini sudah cukup, tanggal 23 sudah cukup menemani hidupku tanpa kamu.

No comments:

Post a Comment