Thursday, July 25, 2013

Tatkala



Takkan lagi cinta
Takkan lagi harap yang memenuhi fikiranku
Tersendat dalam kekeliruan alam
Segalanya ada pada Tuhan !

Mengapa daya tak lagi bertahan
Diam tak kenal buruk dunia
Jika Tuhan saja tak dihargai
Kuyakin Tuhan akan cepat hancurkan !

Tatkala hati senang berdzikir
Cinta Tuhan kan terus mengalir
Tak mampu dibutakkan dunia
Jalan surga akan terbuka

Teka Teki

Kurasa telah habis rasa ini
Kurasa telah musnah cinta ini
Entah apa yang tengah terjadi padaku
Aku tak dapat memahami apa geramnya hati

Didalam rongga dada ini mungkin telah meradang
Entah derita apa yang tengah berada
Aku tak dapat memahami
Aku tak dapat mengerti segalanya

Sendiri yang buatku musnah
Sepi yang buatku rapuh tak ada daya
Apa?
Mengapa?
Terjadi tanpa kupahami
Terjadi tanpa sedikitpun aku mengerti
Segalanya hanya buat teka teki diotakku

Waktu



Ketika senyum hangat itu tak berada menemaniku .
Ketika air mata yang jadi bukti .
Cinta tulus yang tumbuh dalam rongga dada
Mengenangkan segala indah yang  dulu ada .

Ketika tuhan jadikan pilu sebuah ujian .
Air mataku jadikan sebuah ungkap jiwa yang terpendam .

Tatkala waktu memanggilmu .
Tatkala dunia memanggilmu .
Tiada harap yang tertunda pada tuhan .
Izinkan aku tuk ungkapkan sebait cinta pada ibu .

Kusadari segalanya milik ENGKAU
Tiada terhenti harap yang tiada arti
Mengalirkan setiap kasih dalam sungai jiwa

Menghidupkan jiwa yang mungkin kan mati
Menjadikan butiran kata jadi bukti tanda cinta
Tangisan ini takkan mampu membawamu kembali
Perih ini takkan mampu buatmu kembali
Satu pintaku pada tuhan
Beri aku waktu tuk bahagiakan ibu saat waktu masih beri kesempatan .

Wednesday, July 24, 2013

Rasa ingin memiliki

Ketika rasa memecah kedalam darah, ingatlah ketika sakit, maka lupakanlah.
Ketika rasa mulai merambat pada saraf otak, ingatlah sakit, maka berhentilah.
Ketika sesak didada, ingatlah aku, maka terkenanglah.
Ini bukan tentang cinta yang harus menemui titik akhir.
Tapi ini rasa yang mengendap sedikit demi sedikit dari pertemuan awal.
Rasa yang mengguncang segala isi dijiwa.
Meruntuhkan pertahanan untuk diam.

Aku hanya memahamimu tanpa diminta.
Mengingatmu tanpa strategi.
Inilah rasa yang tak terkendali.
Rasa ingin memiliki.

Rasa tanpa asa

Setianya purnama pada bulan adalah sebuah tanda.
Atas apa yang ada dibumi maupun dilangit.
Tentang hati yang dipenuhi ambisi. 

Ambisi untuk memahami tanpa diminta.

Timur tanpa barat tak berarti arah.
Malam tanpa bulan tak berarti gelap.
Adakalanya hati akan mengerti.
Ada saatnya diam adalah jalan akhir untuk bertahan.
Dikala matamu mulai lelah maka panggilah sang sepi biar lebur menjadi rasa tanpa asa.

Ini Rinduku

Aku hanya menangis ketika rindu memenuhi rongga dadaku...
Hatiku yang bertanya, bertanya tentang keadaanmu, segalanya tentang kamu.

Sampai detik ini, kemarin, beberapa detik yang lalu ketika waktu mengenalkanmu padaku...
Aku mengenalmu ketika kamu lemah, ketika waktu juga yangg membuatmu pergi lebih cepat.. Ketika waktu juga yang membuatku merindu begitu hebat.
Aku tak mengenalmu seperti lainnya, aku tak mengenal hidup nyatamu, aku hadir dalam dunia mayamu, dunia palsu yang menimbulkan rasa yang nyata. Aku tidak mengenalmu lebih..

Tapi segalanya sama, nyata untukku. Ya, aku kehilangan kamu yang menderita, sakit, dan berjuang untuk hidup. Aku kehilangan segalanya tentang kamu, canda, degupan jantung,rasa sayang, dan waktu untuk mencintai.

Ini rinduku, dalam setiap ketikannya tersimpan rindu yg nyata..
Bisakah kuputar waktu? , agar aku mengenalmu lebih jauh meski dalam waktu yang singkat. Ini tidak mudah, sangat rumit. Aku hanya bisa berharap , berharap, dan berharap pada setiap rindu itu datang.

Lukaku Karenamu

Perlahan rasa itu hilang.
Terkubur oleh luka menjadikannya hampa.
Perlahan rasa cinta itu hilang.
Terhapus luka dari senyum yang tak pernah nyata.

Mungkin ini harapmu.
Pintamu pada siang.
Inginmu pada malam.
Melukaiku dengan segala indahmu.
Melukaiku dengan segala manismu.

Aku ingin berhenti pada akhir pahit ini.
Aku ingin mati di hati yang lain.
Bukan tentang cinta kita.
Tapi tentang lukaku karenamu.